上帝面前男女平等Kesetaraan Gender Di Hadapan Allah

上帝的恩典每日更新 
2024年10月29日,星期二
經文:民數記27章

民數記 27:5-7(和合本) 摩西將他們的案件呈到耶和華面前。耶和華曉諭摩西說:「西羅非哈的女兒說的有理。你定要在他們父親的弟兄中,把地分給他們為業;要將他們父親的產業歸給他們。」

民數記27:5-7講述了西羅非哈的女兒們前來向摩西請求她們家庭遺產的權利。在當時的傳統中,遺產的權利通常是給予男孩的。然而,西羅非哈沒有兒子,因此他的五個女兒,瑪哈拉、挪亞、霍格拉、米爾卡和提爾莎,勇敢地向摩西請求她們父親的遺產權。她們將請求呈交給以色列的領袖,摩西隨後將這件事帶到上帝面前。

上帝聽到了她們的請求,並同意西羅非哈的女兒們確實有權獲得這份遺產。在這段經文中,上帝確立了一項新規定,確保當某人去世時如果沒有兒子,女兒們有權獲得父親的遺產。這在當時是一個非凡的決定,反映出上帝對所有人的公義與權利的重視,包括在許多生活層面上常被忽視的女性們。

從這個故事中,我們被邀請學習爭取公義與平等的重要性,以及關心那些可能被忽視的人的重要性。作為信徒,我們要默想上帝是關心每一個人的,並且不會根據性別或背景有所歧視。我們也被呼籲在日常生活中行公義,確保每個人都能獲得他們的權利,並為需要幫助的人爭取公義。

唯獨榮耀歸於上帝💒

Rahmat TUHAN Baru Tiap Pagi
Selasa, 29 Oktober 2024
Nats: Bilangan 27

Bilangan 27:5-7 (TB)  Lalu Musa menyampaikan perkara mereka itu ke hadapan TUHAN. Maka berfirmanlah TUHAN kepada Musa: “Perkataan anak-anak perempuan Zelafehad itu benar; memang engkau harus memberikan tanah milik pusaka kepadanya di tengah-tengah saudara-saudara ayahnya; engkau harus memindahkan kepadanya hak atas milik pusaka ayahnya. 

Bilangan 27:5-7 menceritakan tentang anak-anak perempuan Zelafehad yang datang kepada Musa untuk menuntut hak mereka atas warisan keluarga. Dalam tradisi pada masa itu, hak waris biasanya diberikan kepada anak laki-laki. Namun, Zelafehad tidak memiliki anak laki-laki, sehingga kelima putrinya, yaitu Mahla, Noa, Hogla, Milka, dan Tirza, menghadap Musa untuk meminta hak atas warisan ayah mereka. Mereka dengan penuh keberanian menyampaikan permohonan mereka kepada pemimpin umat Israel, yang kemudian membawa perkara ini kepada Tuhan.

Tuhan mendengar permohonan mereka dan menyetujui bahwa anak perempuan Zelafehad memang layak menerima warisan tersebut. Dalam ayat ini, Tuhan menetapkan ketentuan baru yang memastikan bahwa ketika seseorang meninggal tanpa memiliki anak laki-laki, anak-anak perempuan berhak atas harta peninggalan ayah mereka. Ini adalah keputusan yang luar biasa pada masa itu dan mencerminkan bagaimana Tuhan memperhatikan keadilan dan hak semua orang, termasuk kaum perempuan yang sering kali diabaikan dalam banyak aspek kehidupan.

Dari kisah ini, kita diajak untuk belajar tentang pentingnya keberanian dalam memperjuangkan keadilan dan kesetaraan, serta pentingnya peduli terhadap mereka yang mungkin kurang diperhatikan. Sebagai orang percaya, kita bisa merenungkan bahwa Tuhan adalah Allah yang memperhatikan semua orang dan tidak membedakan berdasarkan gender atau latar belakang. Kita juga diundang untuk bertindak dengan adil dalam kehidupan sehari-hari, memastikan setiap orang mendapatkan haknya dan memperjuangkan keadilan bagi yang membutuhkan.

Soli Deo Gloria💒